Bandung, Watusomo ——— Pelajar SMP Negeri 3 Slogohimo mengadakan Gladi Bersih Pawai untuk persiapan memeriahkan karnaval HUT RI ke-77 pada tanggal (13/8/2022). Saat gladi bersih, siswa Spentigo (SMPN 3 Slogohimo) berkeliling desa Watusomo, sebelum berkeliling para siswa dikumpulkan di lapangan upacara pada pukul 08.00 WIB. Gladi ini dimaksudkan untuk simulasi Karnaval Pembangunan yang akan dilaksanakan di lapangan Bulusari pada tanggal (18/08/2022) mendatang.
Salah satu penampilan dalam Gladi Bersih karnaval yaitu tari JaranTek. JaranTek yaitu perpaduan koreografi tari Nusantara dengan iringan lagu dan alat musik tretek. Alat musik tretek ini merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari kentongan bambu. Disebut tari JaranTek karena ada iringan alat musik Tretek dan tari Jaranan. Iringan lagu yang dipakai yaitu Yamko Rambe Yamko yang berasal dari Papua serta Padhang Bulan yang berasal dari Jawa Tengah. Membuat kolaborasi antar keduanya menjadi sangat menarik dengan keunikannya. Persiapan JaranTek dilatih oleh ibu Isnaini Anisa Fauziah dan bapak Kukuh Widiasmoro.
Berikut tanggapan dari salah satu pembimbing, "Kendala yang dialami selama persiapan itu kurangnya keseriusan dari anak-anak, serta kurangnya keluwesan anak ketika membawakan tarian. Mereka masih merasa belum percaya diri karena rata-rata masih kelas VII", Ujar pembimbing tari JaranTek ibu Isnaini Anisa Fauziah.
Persiapan yang dilakukan sebelum Gladi Pawai karnaval, para anggota JaranTek melakukan latihan bersama di laboratorium TIK, selama kurang lebih satu minggu masa berlatih.
Selain menyiapkan kekompakan gerakan dan irama tretek, anggota JaranTek juga harus menyiapkan kostum untuk tampil. Kostum yang dipakai berornamen seperti penari Jathilan memakai properti jaranan dan memakai krincing. Untuk penabuh tretek menggunakan celana gembyong dan baju lurik beserta udeng kepala.
Masyarakat yang melihat Gladi sepanjang jalan yang menjadi rute Gladi senang melihat siswa siswi SMP Negeri 3 Slogohimo yang berkostum dan juga anggota JaranTek.
Kesan – kesan penari JaranTek saat ditanya setelah Gladi Pawai, "Perasaan saya saat gladi pawai itu merasa malu dan tidak percaya diri karena dilihat banyak orang", Ujar Riska salah satu anggota penari.
Saat Gladi, penari JaranTek merasa ragu dan tidak percayadiri karena dilihat oleh teman-teman dan masyarakat, tapi ada pendapat yang berbeda dari salah satu anggota tretek bernama Niko Dwi Septian berkata, "Saya merasa bersemangat karena saya bisa memeriahkan acara Gladi Pawai".
Setelah Gladi pawai murid pergi ke kelas masing-masing untuk merapikan properti yang dipakai dan membersihkan kelas.
Dengan adanya simulasi seperti ini para pembimbing JaranTek berharap, semua siswa bisa turut melestarikan kebudayan Nusantara dengan cara mengenal dan mempelajari sebagai contoh tarian dan alat musik tradisional. Sebagai wujud cinta tanah air dan mengamalkan jiwa Pancasila dikehidupan sehari-hari dengan cara memahami keberagaman dan perbedaan yang terdapat di Negeri ini.
READ MORE - Gema Irama JaranTek Gladi Pawai SMP Negeri 3 Slogohimo